Minggu, 07 Juni 2009

Catatan Lapangan (field notes) Kelas Agama Budha kelas II SD:ke Vihara part three

Catatan Lapangan (field notes)

Kelas Agama Budha kelas II SD:ke Vihara part three


Setelah janjian dengan Romo Sudharma pekan lalu hari inilah beliau baru bisa meluangkan waktunya buat gw. Berela hati setelah “ditegur” sedikit *bahasa yang telah diperhalus 100 kali* oleh para kerabat karena tidak pergi kuliah lapangan untuk tidak melewatkan kesempatan hari ini. Jadi dua minggu belakangan gw emang udah bulak balik ke lapangan (vihara, ikut kegiatan agama dan kegiatan sosial mereka dan kampung pondok dan sekitarnya). Minggu yang lalu Romo disibukkan dengan rapat tentang pendirian sebuah TK yang akan bernaung dibawah Vihara Budha Warman Padang. Dan sayang sekali, ga bisa gw pungkiri kalo sedikit kecewa. Karena sang Romo kembali ga bisa diajakin ngobrol (wawancara maksudnyah…),karena ada rapat lagi ngurusin persiapan apa gitu...



Tapi gapapa, seperti biasa kalo gw udah bercengrama *jijay banget gaya bahasa gw* dengan lingkungan baru yang gw sengangi selalu ada hal2 baru yang menarik yang bikin gw betah. Jadi tadi pagi nyampe di Vihara sekitar jam 9.30, tidak mungkin gw pulang dengan tangan kosong. Jadi gw ikut kebhaktian anak2 yang sedang berlangsung di lantai 2 vihara. Duduk manis disela2 anak2 bermata sipit yang menggemaskan ini bikin gw ga tahan juga lama2, akhirnya gw celingak celinguk kebelakang dan ngobrol dengan beberapa guru. Kebhaktian dipimpin oleh seorang anak perempuan yang umurnya kira2 10 tahun, mengenakan jubah biru dan duduk diposisi paling depan. Tapi ketika gw ikutan gabung, gw ga tau sudah sampai pada sesi (atau bagian) apakah kebhaktian ini sekarang. Karena belakangan gw baru tau kalo kebhaktian ato puja Bhakti punya beberapa tahap, kalo dibandingkan ke agama yang gw imani mungkin perbadingan seperti sholat jumat yang prosesinya lumayan panjang. Jadi si anak perempuan berjubah biru memimpin doa dalam bahasa Pali kalao gw ga salah menerka, sesekali memukul lonceng. Atau bahasa ini adalah bahasa Sangsekerta karena beberapa kata sangat mirip dengan bahasa Indonesia???



Suasana ruangan penuh sesak dengan anak2 yang berumur bayi (tentu dengan digendong oleh ortu mereka), balita sampai anak 10 tahun. Sebagian anak tidak didampingi oleh orang tua mereka (hanya bayi dan balita yang mengikuti kebhaktian dengan orang tua mereka). Beberapa orang dewasa mengobrol ditangga, gw berasumsi bahwa mereka adalah anggota keluarga atau pembantu (pengasuh) yang mungkin tidak beragama Budha. Agak aneh karena tidak ada mimik muka khusuk dan khidmat diwajah2 cilik ini dalam beribadah. Beberapa diantaranya sibuk mengobrol, dan melakukan aktifitas2 lainnya yang tidak berhubungan dengan prosesi kebhaktian. Para orang tua juga sepertinya tidak dapat benar2 khusuk beribadah karena beberapa waktu anak2 mereka merengek2 dan mencolek2 mereka (rewel lah pokoknya). Tapi mereka (anak2) dipaksa untuk tetap duduk manis, mengucapkan doa dengan merdu, membuat gerakan tangan memberi hormat ke pada sang Budha oleh guru2 sekolah minggu yang berpatroli selama kebhaktian berlangsung *oooh such a woderful bagaimana kebudayaan ditransmisikan kepada generasi baru, sangat memaksa (karena budaya sendiri adalah sesuatu yang memaksa bukan??). Tapi justru inilah yang belakangan akan membentuk identitas budaya mereka nantinya sebagai seorang Bhudist*. Mata mereka membelalak dan membuat simbol2 mengancam dengan tangan apabila ada anak2 yang tidak tertib dalam beribadah.



Akhirnya seluruh rangkaian kebhaktian selesai, sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sudah pernah gw ajukan kesalah satu guru sekolah minggu seminggu lalu, tapi untuk memulai pembicaraan tetap gw gunakan topik basi ini.

“ci permisi, anak2 mulai belajar agamanya jam berapa ya?”

“ow ini kita mau langsung belajar niy habis kebhaktian”

“kalo gitu saya boleh ikutan belajar ya… (bukan pertannyaan, dan agak bernada maksa sih xixixi)

“iya2 boleh silahkan… (tapi jawaban mereka tulus kok)”



Lalu salah satu dari mereka bilang. “kayanya kita bernah kenal deh…”. What? Sebegitu terkenalkah gw di jagad selebritas?? Setelah dia ingatkan, bodohnya gw. Baru nyadar kalo gw emang pernah sekelas di EF sama cewek ini sebelumnya. Sekarang gw baru menyadari betapa beruntungnya gw hari ini, ketemu teman lama namanya Vidya (dia anak Psikologi UPI 04’). Bernostalgia bentar bareng Vidya trus langsung ngekorin dia dengan patuhnya kekelas 2 SD yang akan dia ajar. Seperti halnya kelas agama dilantai dua, dua kelas dilantai dasar ini hanya sebuah ruangan luas yang dibatasi selembar triplek. Tapi tempat duduk dan mejanya cukup nyaman untuk belajar, kecuali satu hal yang akan sangat mengganggu anak2 adalah suara guru sebelah (kelas 1) yang jauh lebih keras dari pada suara si Vidya. Apa anak2 nya Vidya (kira2 ada 30an anak) masi bisa konsentrasi tuh belajarnya…? jadi hari ini adalah latihan membahas soal2 untuk ujian semester. Sebagian anak2 sudah menjawab dengan betul soal mereka, banya satu atau dua soal yang dibahas bersama. Woo ga nyangka aja gw pikir dia itu dulu cewek pemalu gt… ga nyangka ternyata si Vidya oke juga kalo lagi ngajar (soo charming ehemmm…).


Jadi anak2 ini punya semacam agenda sholatnya anak Islam, setap minggu setelah kebhaktian mereka ngisis buku agenda. Judul ceramah agama, inti ceramah, penceramah dan ditandatangani oleh guru mereka. Juga ada buku agenda belajar setiap minggunya agar orang tua bisa memantau perkembangan belajar anak2 mereka.


Semua anak yang dikelas ini (kelas 2) tidak ada yang bersekolah di sekolah negri. Sebagian besar di SD2 yayasan prayoga, sebagian di SD Murni, dan sebagian kecil lainnya di SD DEK. Bener susah dikendalikan ini kelas kayanya, mereka benar hiperaktif. Bahkan ada anak2 laki2 yang nakalnya minta ampun, lari2an. Sementara suaranya Vidya kecil banget, bener2 kelas yang bikin stress. Tapi overall kayanya ini kelas agama yang cukup efektif walaupun mereka hanya diajar oleh guru2 relawan seperti VIdya dan teman2nya yang ga ada latar belakang gelar pendidikan formal agama Budha. Selesai kelas karena si Vidya ada latihan nari makanya gw cepat2 aja wawancara dia. Sebenarnya ada beberapa informasi meenarik, tapi ga mungkinlah gw share juga isi percakapan wawancara…



p.s: Fotonya menyusul yah, pulsa wimode gw ga cukup buat OL lama nguplot foto.

My Visitors

mereka yang berkunjung


View My Stats