Catatan Lapangan (field notes)
Kelas Agama Budha kelas
Setelah janjian dengan Romo Sudharma pekan lalu hari inilah beliau baru bisa meluangkan waktunya buat gw. Berela hati setelah “ditegur” sedikit *bahasa yang telah diperhalus 100 kali* oleh para kerabat karena tidak pergi kuliah lapangan untuk tidak melewatkan kesempatan hari ini. Jadi dua minggu belakangan gw emang udah bulak balik ke lapangan (vihara, ikut kegiatan agama dan kegiatan sosial mereka dan kampung pondok dan sekitarnya). Minggu yang lalu Romo disibukkan dengan rapat tentang pendirian sebuah TK yang akan bernaung dibawah Vihara Budha Warman Padang. Dan sayang sekali, ga bisa gw pungkiri kalo sedikit kecewa. Karena sang Romo kembali ga bisa diajakin ngobrol (wawancara maksudnyah…),karena ada rapat lagi ngurusin persiapan apa gitu...
Tapi gapapa, seperti biasa kalo gw udah bercengrama *jijay banget
Suasana ruangan penuh sesak dengan anak2 yang berumur bayi (tentu dengan digendong oleh ortu mereka), balita sampai anak 10 tahun. Sebagian anak tidak didampingi oleh orang tua mereka (hanya bayi dan balita yang mengikuti kebhaktian dengan orang tua mereka). Beberapa orang dewasa mengobrol ditangga, gw berasumsi bahwa mereka adalah anggota keluarga atau pembantu (pengasuh) yang mungkin tidak beragama Budha. Agak aneh karena tidak ada mimik muka khusuk dan khidmat diwajah2 cilik ini dalam beribadah. Beberapa diantaranya sibuk mengobrol, dan melakukan aktifitas2 lainnya yang tidak berhubungan dengan prosesi kebhaktian.
Akhirnya seluruh rangkaian kebhaktian selesai, sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sudah pernah gw ajukan kesalah satu guru sekolah minggu seminggu lalu, tapi untuk memulai pembicaraan tetap gw gunakan topik basi ini.
“ci permisi, anak2 mulai belajar agamanya jam berapa ya?”
“ow ini kita mau langsung belajar niy habis kebhaktian”
“kalo gitu saya boleh ikutan belajar ya… (bukan pertannyaan, dan agak bernada maksa sih xixixi)
“iya2 boleh silahkan… (tapi jawaban mereka tulus kok)”
Lalu salah satu dari mereka bilang. “kayanya kita bernah kenal deh…”. What? Sebegitu terkenalkah gw di jagad selebritas?? Setelah dia ingatkan, bodohnya gw. Baru nyadar kalo gw emang pernah sekelas di EF sama cewek ini sebelumnya. Sekarang gw baru menyadari betapa beruntungnya gw hari ini, ketemu teman lama namanya Vidya (dia anak Psikologi UPI 04’). Bernostalgia bentar bareng Vidya trus langsung ngekorin dia dengan patuhnya kekelas 2 SD yang akan dia ajar. Seperti halnya kelas agama dilantai dua, dua kelas dilantai dasar ini hanya sebuah ruangan luas yang dibatasi selembar triplek. Tapi tempat duduk dan mejanya cukup nyaman untuk belajar, kecuali satu hal yang akan sangat mengganggu anak2 adalah suara guru sebelah (kelas 1) yang jauh lebih keras dari pada suara si Vidya. Apa anak2 nya Vidya (kira2 ada 30an anak) masi bisa konsentrasi tuh belajarnya…? jadi hari ini adalah latihan membahas soal2 untuk ujian semester. Sebagian anak2 sudah menjawab dengan betul soal mereka, banya satu atau dua soal yang dibahas bersama. Woo ga nyangka aja gw pikir dia itu dulu cewek pemalu gt… ga nyangka ternyata si Vidya oke juga kalo lagi ngajar (soo charming ehemmm…).
Jadi anak2 ini punya semacam agenda sholatnya anak Islam, setap minggu setelah kebhaktian mereka ngisis buku agenda. Judul ceramah agama, inti ceramah, penceramah dan ditandatangani oleh guru mereka. Juga ada buku agenda belajar setiap minggunya agar orang tua bisa memantau perkembangan belajar anak2 mereka.
Semua anak yang dikelas ini (kelas 2) tidak ada yang bersekolah di sekolah negri. Sebagian besar di SD2 yayasan prayoga, sebagian di SD Murni, dan sebagian kecil lainnya di SD DEK. Bener susah dikendalikan ini kelas kayanya, mereka benar hiperaktif. Bahkan ada anak2 laki2 yang nakalnya minta ampun, lari2an. Sementara suaranya Vidya kecil banget, bener2 kelas yang bikin stress. Tapi overall kayanya ini kelas agama yang cukup efektif walaupun mereka hanya diajar oleh guru2 relawan seperti VIdya dan teman2nya yang ga ada latar belakang gelar pendidikan formal agama Budha. Selesai kelas karena si Vidya ada latihan nari makanya gw cepat2 aja wawancara dia. Sebenarnya ada beberapa informasi meenarik, tapi ga mungkinlah gw share juga isi percakapan wawancara…
p.s: Fotonya menyusul yah, pulsa wimode gw ga cukup buat OL lama nguplot foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar