Jumat, 01 Mei 2009

INDONESIA bukan negara Islam!!!

Dua hari yang lalu gw memendapatkan email diatas lengkap beserta foto2 aksi penolakan dari organisasi yang ga jelas bernama FORKABI itu *tapi entah kenapa fotonya kaga muncul* tapi ga pentinglah, cuma gambar poster bernada penghakiman dan penolakan dari segerobolan orang2 bodoh yang membawa2 dana agama (islam). Jelas banget tidak “berbudaya” *hidup budaya!!*:

Perhatikan beberapa foto yang dijepret oleh seorang sahabat saya di Jakarta. Benar, persis, gerombolan spesies dari jaman batu berulah lagi!

Nah, bagaimana menurut anda? Bagi saya sih ada 1 indikasi absolut nan sederhana: sebagian besar anggota dari perkumpulan para pengangguran itu belum pernah ke Kuta. Belum pernah menikmati riuh kosmopolitan namun damainya Kuta. Bali yang penuh senyum, aman, dan tanpa golok juga kelewang. Sedangkan sebagian kecil petinggi organisasinya yang pernah ke salah satu destinasi pariwisata terbaik di dunia itu merasa risi melihat menjamurnya perempuan berbikini dan bebasnya penjualan minuman beralkohol. Spontan saja vonis, "Maksiat!", menyembur dari mulutnya yang bau pesing (akibat melulu ngibulin 3 istri pertamanya biar bisa kawin lagi dengan bakul jamu muda nan segar tetangga sebelah, hiks). Padahal duh-gusti fakta tajam lagi sengit berbicara: di Bali, di pulau berpantai indah dan nyiur sepoi melambai, tingkat pemerkosaan serta derajat kriminalitas- --pula kecenderungan korupsi, jika mau membawa topiknya lebih melebar---jauh lebih rendah (jika sebagian dari anggota Forkabi masih buta huruf, mari saya eja: JA-UH LE-BIH REN-DAH) dibanding di Jakarta maupun daerah-daerah lain di Indonesia yang mengaku, ahem, religius. Silakan deh dicek ke insititusi terkait.
Lagipula, Forkabi mungkin lupa, jika dinamika turisme Jakarta terlalu dikekang, para wisatawan Arab Saudi (negara sumber inspirasi mereka) yang banyak berkeliaran di sekitar Menteng---dan sebagian sudah mulai merambah Kemang---niscaya bakal ogah lagi datang ke Jakarta. Lha, iya toh, wong sama aja doktrinal/konservatif/kolot/ literal/ortodoks nya kayak Riyadh, ngapain juga berpelesir ke Jakarta?

Dan menanggapi spanduk di atas kayaknya normal aja kita bikin propaganda kontra:
KAMI MENERIMA INDONESIA MENJADI NEGARA RELIGIUS.
TAPI KAMI MENOLAK INDONESIA MENJADI NEGARA PERSEMAKMURAN WAHABI DAN/ATAU TALIBAN,
MENAMPIK NUSANTARA MENJADI PUSAT PENGGEMBALAAN ONTA & LADANG KURMA,
SERTA TEGAS MENENTANG MERUYAKNYA IRAMA PADANG PASIR
(Wih, agak kepanjangan ya? Maaf, emosi soalnya, he he…)

Muslim moderat, Hindu liberal, Nasrani merdeka, Buddha rasional, Konghucu toleran, sejawat se-Nusantara pengibar Bhinneka Tunggal Ika, sudah saatnya anda melakukan sesuatu. Jangan terus diam saja. Tubuhkembang fundamentalisme secara sistematis sudah makin dalam masuk ke pori-pori negeri multi suku ini. Jelas, manuver tersebut keji mengkhianati, melukai, mengencingi, prinsip "Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Juga". Pelan tapi pasti ranah privasi anda, kemerdekaan anda, hak asasi anda, akan tergerus makin menyempit, terus mengecil, hingga akhirnya sirna. Nihil. Nol besar.
Partai Keadilan Sejahtera telah sukses mendorong lahirnya Undang Undang Pornografi, sebuah produk hukum yang jika jeli dicermati penuh bermuatan fundamentalisme (kami, Komponen Rakyat Bali, menyusul rekan-rekan lain yang telah maju duluan, dalam waktu dekat akan berangkat ke Mahkamah Konstitusi untuk mengajukan uji materi). Buka mata anda lebar-lebar, sadari sejak sekarang, bahwa sebentar lagi paguyuban saudagar kambing ini akan mengetok pintu rumah anda, meminta anda memindahkan kanal televisi---dari MTV ke sinetron bertema religi, mematikan DVD berorientasi gay, "Milk", ke film dokumenter "Sejarah Kerajaan Saudi Arabia"; mengecilkan volume stereo system di ruang tamu dus ofensif disarankan mengganti album dari sosok aseksual, Morrissey, dengan Irama Padang Pasir; menyudahi bacaan berbau "Barat" dan menggantinya dengan buku-buku agama, menghardik saudara perempuan anda yang memakai atasan yang agak memperlihatkan belahan dadanya, dan bukan tidak mungkin Ayah anda yang lulusan Ludwig Maximilian University of Munich disarankan mengganti BMW tua kesayangannya dengan, well, onta…

Mau digituin? Emoh? No way? Maka itu: LAWAN!

Merdeka Menjadi Bianglala,
RUDOLF DETHU
Komponen Rakyat Bali


Lega rasanya ada juga orang cerdas yang seide dengan saya :)

Emang susah kalo mencari jati diri budaya indonesia, tapi yang jelas budaya indonesia sendiri BUKAN berasal dari Arab, Saudi Arabia sana atau negara2 arab lainnya. Kita cuma belajar agama (islam) dari mereka!! setelah itu bagaimana kita mengapresiasi keislaman itu, menjalakan keislaman yah urusan kita dong,, lhaa itu kan disesuaikan dengan Local Geniusnya kita orang indonesia.

Islam di Jawa atau Sumatra yah beda lah dengan islam yang ada di Maroko atau Arab, ga bisa disamain! Banyak orang megadopsi budaya2 Arab dengan alasan agama *bodoh banget,, cuuuih* walaupun saya Muslim juga. Tapi saya pantang banget menghakimi orang, mari mengapresiasi budaya Indonesia yang indah ini. Tanpa menghakimi orang2 dan mencap mereka kebarat2an dalam berpakaian dan juga gaya hidup,,, kalau boleh saya tanya jilbab (yang lebih parah lagi ditambah dengan cadar) itu budaya mana sih??bukannya budaya arab sono? pake jubah plus sorban juga bukan budayanya orang Indonesia kan???

Satu masalah lagi mereka memakai terminologi “maksiat”, apasih maksiat itu? Ga bisa dong kita menyamaratakan semua ini sebagai perbuatan maksiat karena Indonesia adalah negara plural *bukan sekedar negara yang heterogen saja!*. jadi kalau teteup bersikukuh menggunakan model analisa maksiat ala “forum” ga jelas ini marilah kita melihat kata maksiat dari sudut pandang antropolgisnya bukan TEOLOGIS (karena biasanya kata maksiat sering digunakan oleh salah satu agama) !

jadi kalo "mereka" berteriak2 kita berbuat dosa dan kafir karena make jeans, tanktop dan produk2 budaya barat suruh aja mereka buka jilbab, cadar, sorban, jubah dll suruh ganti dengan blangkon, kopiah, baju kurung, baju bodo, koteka, noken, ulos dan sebagainya karena itu adalah produk budaya indonesia kan?????

Buat semua orang Indonesia, buka mata lebar2. Jangan sampai negara ini perlahan2 menjadi negara agama. NKRI harus dipertahankan!

Maaf kalo ada yang tersinggung...

Tidak ada komentar:

My Visitors

mereka yang berkunjung


View My Stats