Selasa, 06 Mei 2008

Malaysia, malingsial

UNTUK SAHABATKU MALAYSIA

Hai, sahabatku Malaysia. Bagaimana kabarmu menjelang lebaran kali ini? Wah,
tentunya sudah banyak persiapan serta kesibukan yang menyita waktu karena
sebentar lagi idul fitri akan tiba. Tapi, walaupun sibuk, jangan lupa untuk
mengeluarkan zakat fitrahnya ya... ingat lho, ini kewajiban.

Hai sahabatku Malaysia. Di lebaran nanti jangan lupa putar lagu Rasa Sayange
ya, ups lupa... lagu Rasa Sayang Hey. Lagu itu memang punya irama yang bagus
dan punya nuansa yang mengasyikkan buat siapapun untuk berbalas pantun.
Karena aku tahu di sana tidak punya lagu-lagu yang bagus, makanya kamu
bilang bahwa lagu Rasa Sayang Hey itu adalah lagumu. Tenang saja, aku nggak
marah kok, sebab aku punya ribuan lagu lainnya. Kamu mau?

Hai sahabatku Malaysia. Jangan lupa ya lebaran nanti kamu pasti dikunjungi
oleh saudara-saudaramu. Wah, di rumah pasti sibuknya luar biasa. Piring yang
kotor, gelas yang berantakan, karpet yang terkena tumpahan kuah, atau sampah
yang berserakan. Sahabatku, kamu jangan khawatir. Sebab, saudaraku akan
memberesi semua yang berantakan itu. Kalau saudaraku tidak bekerja sesuai
keinginanmu, ya sudah dicambuk saja, disuruh loncat dari jendela, atau
gajinya nggak usah diberi. Bukannya kamu selama ini juga begitu?

Hai sahabatku, Malaysia. Di saat lebaran nanti, jangan marah ya kalau ada
asap yang juga ikutan menyambangi rumah-rumahmu. Karena hanya itu oleh-oleh
yang bisa aku berikan kepadamu. Meski sebenarnya aku ingin memberikan
buah-buahan kepadamu, tetapi kamu lupa ya kalau pohon-pohonku sudah kamu
ambil. Masak sih kamu bisa lupa? Kan hutan di Sumatera dan Kalimantan
sekarang sudah habis olehmu.

Hai sahabatku, Malaysia. Di lebaran nanti kamu pakai apa? Tentu kamu akan
pakai batik motif perang itukan? Wah, kalau itu sih memang bagus sekali. Di
sini, kamu bisa lihat motif itu di Yogyakarta. Sama? Memang sama, tapi kan
katanya kamu yang punya dan asli dari sana.

Apalagi ketika kamu pakai batik kamu sedang menyantap ketupat dengan lauknya
rendang daging yang kamu bilang asli buatan sana. Aku pernah lho dapat
kiriman darimu, sekotak rendang daging dengan tulisan MADE IN MALAYSIA. Hmm,
memang enak. Jangan khawatir kalau kamu kekurangan resep makanan dan
masakan, kamu tinggal bilang saja. Di sini ada ribuan resep khas Indonesia
yang boleh kamu ambil. Tenang saja aku nggak marah kok, bahkan kalau kamu
bilang khas dan asli dari Malaysia pun aku nggak marah.

Hai sahabatku, Malaysia. O ya menjelang lebaran nanti tanggal 10 Oktober ada
astronotmu kan yang akan terbang ke luar angkasa dengan Soyuz. Wah, selamat
ya. Aku turut senang lho. Ternyata tidak sia-sia bapak-ibu guru kami
mengajari anak-anak Malaysia pendidikan. Bahkan sampai sekarang pun masih
banyak kan profesor Indonesia yang mengajar di sana. Wah, kalau kamu lupa
terhadap siapa gurunya, ya nggak apa-apa. Karena bagi aku guru itu adalah
pahlawan, pahlawan tanpa tanda jasa. Jadi kalau kamu melupakan sejarah dan
kenyataan itu ya wajar saja.

Hai sahabatku, Malaysia. Suatu saat nanti aku akan berlebaran di sana. Tapi
apakah kamu ingat dengan namaku? Ya, namaku INDONESIA dan bukan INDON. Kalau
kamu lupa sih ya nggak apa-apa. Toh, selama ini kamu juga sering lupa.
Maklum kamu kan orang muda yang ngakunya tua bangka. He he he he....

Hai sahabatku Malaysia kenapa kamu garang ketika lagu-laguku di putar di
sana, apakah karena kamu tidak bisa menciptakan lagu sendiri... hanya lagu
isabela adalah.... hahahah lagu kami banyak dan musisi kami juga banyak coba
denger deh pasti enak-enak jangan marah donk kalau engga bisa bikin lagu...

Hai sahabat ku Malaysia, kamu engga punya alat musik sendiri ya, ketika alat
musik ku angkulung dibuat dari bambu yang kamu klaim milik kamu, ternyata
warga mu belajar angklung dari bandung... tenang aja kami punya alat musik
masih banyak, kamu tinggal pilih sendiri hehehehe, kasihan kalian tidak
punya darah seni...heheheheh. ..

Hai sahabat ku Malaysia, kalian selalu menganggap warga kami sebagai pembuat
onar, tetapi media masa mu mengatakan kejahatan dilakukan oleh wargamu
sendiri, lempar batu sembunyi tangan hahahaha, biasa tabiat orang muda tidak
mau tanggung jawab.

Hai sahabatku Malaysia selamatya ketika kamu klaim pulau Sipadan dan Ligitan
sebagai wilayahmu, kami maklum karena sempitnya wilayahmu sehingga kamu
minta setitik pulau kami, tenang kami tidak marah karena kami punya jutaan
pulau kamu tinggal pilih saja.

Hai sahabat ku Malaysia kamu klaim budaya Dayak sebagai budayamu, padahal
kamu hanya numpang sedikit wilayah borneo, apa karena tidak mempunyai
kebudayaan sehingga kamu mengambil budaya kami.. tenang kami punya suku lain
kok ada sunda, jawa, menado, papua, ambon, batak, adakah yang kamu tertarik untuk
diakunya lagi... kasian ya suka ngaku-ngaku

Hai sahabat ku Malaysia, katanya kamu mengaku sebagai negara Islam tetapi,
kamu melegalkan judi sebagai pendapatan negera, hahaha, maka kamu masuklah
Islam secara keseluruhan, apakah kamu belajar Islam membolehkan berjudi
hehehehh, makanya belajar Islam dari sumbernya.. kami memiliki kiai dan
ustad yang banyak, kalau perlu belajarlah disini akan kami sambut dengan
senang hati.

Ya sudah sahabatku, Malaysia. Di bulan yang baik dan berkah ini, kuucapkan
kepadamu untuk menikmati lebaran dengan enak ya. Jangan sedih.... aku,
Indonesia nggak apa-apa kok.Aku selalu paham kok kalau kamu memang begitu,
dan memang sifatnya begitu. aku juga paham kamu begitu karena kamu tidak
memiliki jadi kamu curi saja semua dari ku sahabat mu Indonesia, tapi
sebagai sahabat yang baik aku telah memaafkan semuanya, karena aku tau kamu
kekurangan jadi kamu terpaksa harus mencuri...dariku semoga Allah memberkati
dan memaafkan atas tindakan mu itu... selamat idul fitri sahabat mu
indonesia yang selalu memahkan kesalahan mu, karena aku lebih bijaksana dan
pengertian.. .. hahahaha

dari sahabat sejati mu,
Indonesia

Tidak ada komentar:

My Visitors

mereka yang berkunjung


View My Stats