Selasa, 13 Mei 2008

KOMBINASI PEMAKAIAN PENGOBATAN MODERN DAN PENGOBATAN ALTERNATIF-tugas akhir antropologi kesehatan

kombinasi pemakaian pengobatan modern dan pengobatan alternatif


PERMASALAHAN

Latar belakang masalah

Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji dalam Antropologi kesehatan bermula darisejak berakhirnya PDII, ahli-ahli antropolgi biologi dan Antropologi sosial budaya mualai meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas budaya mengenai masalah kesehatan juga pda faktor bioekologi dan sosiokultural yang berpengaruh terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Selain itu terdapat nayak faktor-faktor budaya yang yang sangat berpengaruh pada dunia kesehatan seperti perbedaan persepsi sakit dan sehat, perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi mengenai penyebab sakit, bahakan mengenai cara seseorang memandang penyakit sangat dtentukan oleh kebudayaanya.

Dalam sistem pengobatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Pengobatan barat adalah metode pengobatan yang sudah terstandarkan dan telah diuji secara ilmiah sehingga dipercaya sebagai pengubatan yang resmi dipakai belahan dunia. Sedangkan pengobatan timur memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan dan keampuhan dari pengobatan ini tidak dibuktikan melalaui penelitan ilmiah tetapi melalui pengamatan para praktisi pengobatannya sendiri, dipandang lebih sebagai seni (art of medicine) tidak seperti pengobatan barat yang dipandang sebagai bagian dari teknologi.

Permasalahan yang diangkat dalam paper ini adalah bagaimana dalam beberapa dekade ini pengbatan barat mulai dokombinasikan dengan pengobatan timur sebagai pengobatan pelengkap dan pengobatan alternatif.

Pengobatan alternatif

Defenisi


Sebelum membahas mengenai seberapa besar manfaat pengobatan ini perlu kiranya dibahas dahulu sedikit mengenai defenisi pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern ( pelayanan kedokteran standar ) dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Manfaat dan khasiat serta mekanisme pengobatan alternatif biasanya masih dalam taraf diperdebatkan.

Menurut pusat studi pengobatan alterlatif dan pelengkap nasional Amerika (NCCAM national Center for Complementary and Alternative Medicine)

…medical and health care practices outside the realm of conventional medicine, which are yet to be validated using scientific methods…

Complementary: together with conventional practices

Alternative: in place of conventional practices

Sedangkan WHO mendefenisikan pengobatan tradisional sebagai berikut:

traditional medicine as including diverse health practices, approaches, knowledge and beliefs incorporating plant, animal and / or mineral based medicines spiritual therapies, manual techniques and exercises applied singularly or in combination to maintain the well being as well as to treat, diagnose or prevent illness.

WHO mengklasifiksikan ada ratusan macam bentuk praktek pengobatan tradisional atau alternatif yangtersebar diseluruh dunia. Adanya keberagaman dalam bentuk terapi ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi seperti, kebudayaan, iklim, letak geografis, dan filosofi masyarakat setempat.

Persentase kepercayaan terhadap pengobatan alternatif

Kecenderungan orang memilih pengobatan di Kanada:

-45 %dokter

-6% pengobatan alternatif

-14 %dokter plus pengobatan alternatif

-tidak keduanya


Saat ini penggunaan pengobatan alternatif semakin populer. Semakin bertambah banyaknya jumlah pminat pengobatan tradisional dinegara-negara maju seperti Amerika dan Eropa disebabkan salah satu faktornya adalah berkurangnya kepercayaan terhadap sistemmedis konvensional yang modern. Walaupun faktor ini juga menjadi alasan untuk memilih pengobatan alternatif di negara-negara berkembang, tapi yang membedakanya adalah ketidakpercayaan ini didasari oleh kultur atau budaya lokal mereka yang masih kental faktor lain adalah sudah melekatnya steriotip bahwa pengobatan modern (dokter dan sejenisnya) adalah pengobatan mahal untuk kalangan tertentu dan sangat berorientasi kepada profit.

Dari data didapatkan bahwa di Amerika , pasien yang menggunakan pengobatan alternatif lebih banyak dibandingkan dengan yang datang ke dokter umum sedangkan di Eropa penggunaannya bervariasi dari 23 % di Denmark dan 49 % di Prancis. Di Taiwan 90 % pasien mendapat terapi konvensional dikombinasikan dengan pengobatan tradisional Cina dan di Australia sekitar 48,5 % masyarakatnya menggunakan terapi alternatif. Dari data diketahui pula bahwa penggunaan terapi alternatif pada penyakit kanker bervariasi antara 9 % sampai dengan 45 % dan penggunaan terapi alternatif pada pasien penyakit saraf bervariasi antara 9 sampai 56 %. Penelitian di Cina menunjukkan bahwa 64 % penderita kanker stadium lanjut menggunakan terapi alternatif. Penelitian Kessler et all menunjukkan bahwa 9 dari 10 pasien yang menderita ansietas dan 6 dari 10 penderita depresi berkunjung ke psikiater dan pengobat alternatif. Dokter yang berkecimpung pada pengobatan alternatif pun meningkat. Di Inggris ada sekitar 40 % dokter mengadakan pelayanan pengobatan alternatif .

Sedangkan angka statistik penelitian di Kanada memperlihatkan bahwa 63% persen orang akan mencoba melakukan terapi yang “memnjanjikan kesembuhan” walaupun itu belum terbukti.

Klasifikasi

Charthy , dalam Natural therapies menyebutkan beberapa jenis pengobatan alternatif ,yaitu : akupresur, akupuntur, teknik alexander, kinesiology, aromaterapi, autogenic therapy, chiropractice, terapi warna, homeopati, osteopati, hipnoterapi, iridology, naturopathy, terapi nutrisi, terapi polaritas, psikoterapi , refleksiologi , pemijatan, pengobatan Cina. Sedangkan dalam ensiklopedia pengobatan alternatif, Jenis pengobatan ini dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu


1. Terapi Energi yang meliputi : Akupuntur , Akupresur, Shiatsu, Do-in, Shaolin, Qigong,, T’ai chi ch’uan, Yoga, Meditasi, Terapi polaritas, Refleksiologi, Metamorphic technique, Reiki, Metode Bowen, Ayurveda, Terapi tumpangan tangan.

2. Terapi fisik yang meliputi : Masase, Aromaterapi, Osteopati, Chiropractic, Kinesiology, Rolfing, Hellework, Feldenkrais method, Teknik Alexander, Trager work, Zero balancing, Teknik relaksasi, Hidroterapi, Flotation therapy, Metode Bates .

3. Terapi pikiran dan spiritual yang meliputi : Psikoterapi, Psikoanalitik, Terapi kognitif, Terapi humanistik, Terapi keluarga, Terapi kelompok, Terapi autogenik, Biofeedback, Visualisasi, Hipnoterapi, Dreamwork, Terapi Dance movement , Terapi musik, Terapi suara, Terapi seni, Terapi cahaya, Biorhythms, Terapi warna.

Dalam sistem pelayanan kesehatan di Inggris, jenis pengobatan alternatif ini dibagi menjadi 3 kelompok besar . Kelompok pertama adalah : Kelompok yang paling terorganisasi dan teratur , seperti : akupuntur, chiropractic, pengobatan dengan herbal, homeopati, osteopati. Pengobatan alternatif yang masuk dalam kelompok ini mempunyai dasar penelitian. Kelompok kedua adalah : Kelompok pengobatan alternatif yang membutuhkan penelitian lebih lanjut , namun sudah digunakan sebagai pelengkap dalam sistem pelayanan kesehatan , seperti : hipnoterapi dan aromaterapi. Kelompok ketiga adalah : kelompok pengobatan alternatif yang belum mempunyai data sama sekali , seperti : terapi dengan kristal dan pendulum .

The National Institutes of Health classifies CAM di Kanada mengkategorikan menjadi: (1) Fisik seperti terapi pijit; (2) Biologis seperti pengobatan herba; (3) Psikilogis seperti meditasi; (4) Menggunakan energi seperti reiki; dan (5) Pengobatan medis lengkap seperti pengobatan Cina. Sedangkan insitut kesehatan jermman mengklasifiksikan pengobatan alternatif menjadi beberapa kategori yaitu: 1) fisik, seperti terapi pijit 2) biologis, seperti pengobatan herbal 3)energetik, seperti reiki dan 5) sistem pengbatan terpadu seperti, pengobatan tradisional cina

Figur disebelah menunjukan pembagian terrapi alternatif dan terapi menurut versi NCCAM (National Center for Complementari and Alternatif Medicine) Amerika. Dimana terdapat ketergori pengobatan yang berdasar pada acuan biologis, penyeimbangan tubuh dan pikiran, pengobatan dengan energi, dan memanipulasi tubuh yang kesemuanya adalah bagian dari sistem medis.

Pengobatan tradisional[1] di Indonesia

Dukun


masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa (multikultural) ada berbagai macam bentuk pengobatan tradisional (laternatif). Sebagian yang menjadi pilihan masyarakat Indnesia sebagai pengobatan alteratif bisa menjadi sesuatu yang sangat tidak masuk akal apabila dilihat dari kacamata medis modern. Misalnya seperti pengobatan yang diwarnai dengan nilai-nilai magis, pengobatan dengan pemanggilan arwah melalui perantara dukun[2]. Seperti kebanyakan terdapat dimasyarakat asia praktek dukun dan paranormal juga dapat dilihat di Thailand, miangthai, singapura dan Malaysia (disebut dengan bomoh). Berikut beberapa pengobatan tradisional Indonesia.

Dengan ada suatu ramuan tradisional, yang dimiliki oleh masyarakat adat Dayak Bugau (desa), tidak lepas dari pengetahuan seorang manang atau dukun. Konon kisah seorang manang itu berkaitan dengan dahulunya manusia masih bisa berdekatan dengan hantu, Manang berbeda dengan Dukun, karena untuk dukun memperoleh dan mendapatkan ilmu serta keterampilan bisa dilakukan oleh sesama dukun dan atau orang lain, ataupun bisa secara diwariskan kepada generasi berikutnya (turun-temurun). Maka karena itulah untuk menjadi Dukun tidaklah serumit menjadi Manang.

Sejak dulu orang Dayak dikenal sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan kepandaian dalam masalahan penyembuhan penyakit dengan obat-obatan/ramuan tradisional. Mereka memiliki ‘dukun-dukun (manang)' yang handal. Mereka mengenal beragam jenis tumbuhan dan binatang yang memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit, yang didukung dengan keadaan hasil alam. Dengan dihasilkannya suatu kesepakatan dalam Semiloka Sumberdaya Alam yang bercirikan Kearifan Lokal di Senaning Tanggal 23-27 Januari 2005, adanya suatu wilayah ataupun ruang/lahan yang dipergunakan khusus sebagai tanaman obat-obatan. Ini didorong oleh beberapa dukun (manang) bersama-sama pihak dari Puskesmas Senaning, Kepastoran(Pastor Piet Apot) dan sejumlah NGO (WALHI KalBar, AMA KalBar, Sawit Watch dan PPSHK) disekitar Ketemenggungan Bugau ataupun Ketungau Hulu.

Sering kali orang beranggapan, bahwa "Manang dan Dukun" mempunyai arti yang sama dalam proses di masyarakat adat. Namun pada kenyataannya serta sejaranya, kedua penyebutan tersebut sangatlah jauh berbeda. Manang maupun Dukun merupakan sebuah "Gelar dan Profesi" yang disandang/diberikan kepada seseorang yang memperoleh kepercayaan dan atau bahkan kekuatan terhadap pengetahuan maupun keterampilan yang dapat menyembuhkan seseorang dari penyakit yang diberikan oleh sang "PETARA"/Tuhan.

Ilmu dan keterampilan yang diperoleh oleg seorang manang tidaklah dapat diwariskan kepada generasi berikutnya(turun-temurun), karena ilmu yang diperoleh dan didapat oleh Manang adalah langsumh diturunkan oleh PETARA. Proses penurunan ilmu dan keterampilan itu bisa secara langsung maupun melalui mimpi. Oleh karena itu ilmu dan keterampilan bagi seorang Manang bukanlah secara keturunan, maka tidaklah mutlak kalau Ayahnya seorang Manang lalu ananknya juga menjadi Manang.

Berikut ini nama manang yang bisa menghidupkan orang mati: Manang jadi ke Dayang Renjai beranak Manang Rangau, manang Rangau beranak Manang Munsung, manang Munsung beranak ke Manang Jelapik, manang Jelapik beranak ke Jerangau. Berikut ini bunyi buah Renung pada acara gawai manang "Suba urang kelia' nyadi manang, la ke sidi jadi tunjuk lunjai. Ke tau belian kelaman pampai. Keba enda lupai jalai sida' bukai mansang nibu". Sesuai dengan kenyataan pada zaman dahulu , bahwa manang itu bukanlah hal yang baru akan tetapi manang pun berada di langit yang sesuai dengan buah renung.

Klasifikas manang suku bangsa Dayak

Pertama, dukun patah tulang, pengobatan dengan kayu pilu, daun engkedai, rumput Belanda di pontiang, daun lalang yang kesemuannya di tumbuk halus lalu ditempel pada bagian yang patah; setelah itu di kasih anak ayam dan lalu dibungkus dengan batang pisang.

Kedua, Kelompok dukun umum dengan jenis penyakit dan pengobatan sebagai berikut : gugur Rambur dengan pengobatan rumpu padang, rumput bawang jenis laki dengan ciri daun lebar, rumput kalakatai harus yang berada dalam air, akar/urat cabe, penumpang dara, air kelapa hijau; Sakit berak ancur dengan pengobatan akar kebedu, akar bedaup, kayu engkebang, upa sengang, kayu mungat dayang muda diambil 7 pucuk; Sakit perut, masuk angin, malas dengan pengobatan jampi-jampi, 1 helai daun sirih bangkit, tembakau tepe sebesar ibu jari, minyak tanah; Sakit berak darah dengan pengobatan paku kapur; Sakit kuning dengan kayu kopi Cina dan akar menawah, daun/akar kuning; Sakit maag dengan sarang semut (empukung); Sakit bengkak dengan Jagung merah; Sakit bukuk tulang dengan kayu punti; Sakit demam dengan akar ridu; Sakit kolera dengan akar kolera; Sakit perut muntaber dengan akar kolera dicampur dengan cacing yang dibakar + air ½ gelas; Sakit perut lendir dengan akar emperingat & pakis; Sakit demam dingin, badan kuning, sakit tulang dan urat dengan kunci bumi ½ gelas, liak ½ gelas, madu mentah ½ gelas; Di gigit nyelipan dengan lada putih, minyak kelapa, spirtus; sakit kepala dengan jampi-jampi; Demam anak-anak dengan kapur, kunyit, sirih; Demam orang tua dengan daun kayu dekat rumah dan unggun kayu malam; Sariawan dengan 3 lembar daun sirih ditumbuk dan dikumur; Sakit mata dengan daun sirih ditetskan ke mata; Lambai melit/kayap dengan getah pohon pulai digosok.

Ketiga, kelompok dukun pengobatan di gigit binatang berbisa, sebagai berikut : Di gigit ular, kaljengking, nyelipan dengan tumbuhan engkala, batang pisang, getah lengkan, bawa tubamelawi, sakang ular, dan dengan binatang Ayam cabut bulunya, masukan dimulutnya sampai ada lendirnya lendirnya digosokkan pada bagian yang sakit; Kena ikan berbisa dengan daun kering atau raw (daun mati lama di air), cuka getah, buah pial seperti lada; Di gigit anjing dengan bersampi/tawar; Kena tusuk kayu/duri dengan gigi badak; Kena peluru dengan gigi badak; Nyabut gigi dengan gigi badak; Sulit melahirkan dengan gigi badak; Kena bulu ulat dengan gigi badak.

Keempat, kelompok manang jenis penyakit dan pengobatan sebagai berikut : Sakit kepala (anak raja, penderat) dengan tanah, akar, daun/asal; Sakit perut dengan akar, daun, buah, asal; Kena darah dirik dengan daun, akar, bunga, asal; Luka dengan daun, akar, asal; mati tubuh sepiak/sebelah dengan daun-daun/asal.

Satu lagi ciri pengobatan alternatif adalah digunakannya metode pemanggilan arwah dan melibatkan makhluk selain manusia[3] yang memiliki kemampuan luar biasa. selain itu khususnya pada pengobata penyakit yang disebabkan oleh racun atau dikarenakan adanya zat asing yang masuk kedalam tubuh sisakit biasanya digunakan hewan sebagai perantara untuk mengeluarkan racun atau sebagai perantara untuk mengambil zat asing, hewan yang digunakan dalam kasus seperti ini biasanya ayam[4], lebah dan lintah.


pengobatan tradisional dan alternif untuk penyakit jiwa dan gangguan kesehatan mental[5]

Gangguan kecemasan


Pengertian ganguan kesehatan jiwa disini dapat disamakan maknanya dengan gangguan kesehatan mental[6] yang dapat diklasifikasikan kedalam gangguan ini adalah gangguan kecemasan, gangguan mood, skozofrenia, disfungsi seksual dan gangguan penyalahgunaan zat. Alasan kenapa saya memisahkan bahasan tentang pengobatan penyakit jiwa dengan penyakit fisik adalah karena perbedaan gejala dan juga perbedaan persepsi masing-masing kebudayaan terhadap penyakit ini.

Penyebab dari gangguan kesehatan mental atau penyakit kejiwaan ini adalah interaksi kompleks antara faktor biologis dan lingkungan dan juga faktor sosial budaya (sosiokultural). Dalam pengobatan medis modern metode terapi yang digunakan adalah menggabungkan antara terapi psikologis dengan farmakologis (obat-obatan). Untuk memahami gangguan mental dan dalam pelayanan kesehatan dibutuhkan pemahaman faktor budaya pasien.

Aspek budaya pada gangguan kesehatan mental

Contoh kasusus halusinasi pada masyarakat Aborigin pada saat setalah ada keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia sebagian besar orang Aborigin mengaku didatangi oleh arwah kerabat yang telah meninggal dunia, baik dalam secara fisik atau mendatangi lewat mimpi. Bagi sebagian besar kebudayaan barat hal ini termasuk kondisi halusinasi yang tidak normal, tapi pada kebudayaan Aborigin kemunculan kerabat yang beru meninggal adalah sesuatu yang wajar. Persepsi atau kata-kata untuk menggambarkan gangguan psikologis juga berbeda pada masing-masing budaya seperti istilah depresi atau kesehatan jiwa di defenisikan berbeda-beda pada kebudayaan yang berbeda pula. Diambil contoh pada kebudayaan nonbarat depresi didefenisikan sebagai kehilangan jiwa (soul loss) sedangkan dalam kebudayaan barat didefenisikan sebagai tidak ada tujun atau arti hidup. Wujud ketakutan juga dipengaruhi oleh kebudayaan pada orang Amerika ketakutan terbesar adalah pada ketidaksanggupan membayar hipotik, kehilangan pekerjaan, dsb pada orang afrika ketakutan adalah pada ketidaksanggupan untuk berketurunan, mimpi yang aneh, dan sihir. Disamping itu ekspresi stress juga ditampilkan berbeda tergantung kebudayaan, misalnya pada orang Cina ekspresi stress terlihat dari gangguan fisik (terutama sakit kepala dan gangguan pencernaan).

Penanganan penyakit jiwa dalam perpektif historis

Mode demologi

Terjadi pada zaman prasejarah bukti didapat dari penggalain (ekskavasi arkeologis), terdapat lobang pada tengkorak penderita penyakit jiwa pada zaman itu. Karena pengetahuan orang-orang pada zaman itu tentang penyakit jiwa adalah disebabkan oleh gangguan dari roh halus dan setan yang bersarang diotak (senigga menyebabkan kegilaan), satu-sati jalan untuk mengeluarkan roh halus yang bersarang diotak adalah dengan melobangi tengkorang kepala sisakit sehingga roh halus bisa keluar. Ditemukan banyak kasus juga bahwa pasien yang sudah melakukan pelobangan tengkorak ini dapat bertahan hodup (terlihat dari struktur tengkorak yang mengalami pertumbuhan).

Asal mula model medis

Usaha untuk mengembangkan pengobatan kearah pengobatan modern ini dimulai dan dipelopori oleh Hypcrates (460-377SM). Dia berpendapat bahwa kondisi kesehatn jiwa seseorang sangat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan-cairan tertentu ditubuh. Cairan tubuh (humors) yang berpengaruh ini terdiri dari: lendir, cairan empedu hitam, darah dan empedu kuning. Kelebihan lendir (phelgrem) menyebabkan seseorang menjadi plegmatis atau tidak bertenaga, kelebihan cairan empedu hitam menyebabkan terjadinya sifat melankolia atau depresi, terlalu banyak darah menyebabkan orang menjadi disposisi sanguinis (seperi sifat ceria yang berlebihan, percaya diri dan optimis), sedangkan kelebihan empedu kuning menyebabkan terjadi sifat muram (koleris).

Zaman pertengahan

Pada zaman pertengahan di Eropa penyakit jiwa diyakini sebagai akibat dari masuknya roh jahat atau setan kedalam tubuh manusia. Gejala yang diamati oleh orang-orang pada zaman ini adalah sisakit menjadi seperti bukan dirinya sendiri[7], berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti, dan berbuat sesuatu yang tidak wajar.

Pengbata yang dilakukan adalah dengan jalan mengeluarkan setan dari tubuh sisakit dengan sebuah upacara pengusiran setan Excorits[8], bentuk upacara ini erdiri pembacaan doa-doa penyembuhan dari Alkitab (Injil), pemberian air suci dan meletakkan salib di kelpala sisakit.

Ilmu sihir

Ini terjadi pada abad 15-17 dan gereja dapat dikatakan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas dibunuhnya ribuan orang yang dicurigai sebagai penyihir sepanjang waktu ini. Gejala yang diindetifikasi oleh mereka pada orang yang curigai sebagai penyihir dalah merupakan gejala Skizofrenia (penyakit jiwa) menurut ilmu medis modern, diantaranya adalah: berbicara tidak karuan (dilihat sebagai aktifitas membaca mantra), mengaku bisa terbang atau menghikang, mengaku mendapatkan kekuatan setelah memakan bagian tubuh orang dan segaianya.

Pada waktu itu Paus Innocent (1484) memutuskan menjatuhkan menjatuhkan hukuman mati pad orang-orang yang dicurigai atau terlibat dalam praktek sihir. Gereja katolik sangat seriusa dalam urusan pembasmian penyihi ini, terbukti dengan dibuatnnya buku standar penangan penyihir oleh dua pendeta Dominika termasuk didalamnya cara-cara dan alat yang digunakan unsuk membunuh orang yang dicurigai sebagai penyihir (kebanyakan alat yang digunakan sangat tidak manusiawi dan sangat menyakitkan bagi sisakit menjelang ajalnya).

Rumah sakit jiwa

Penanganan pasien sakit jiwa mulai dilakukan di rumah sakit jiwa yang sederhana pda akhir abad 15-awal 16. tapi baru dilakukan secara lebih serius pada akhir abad ke 18-awal 19 dengan menggunakan pendekatan moral (pasien diperlakukan dengan baik dan manusiawi)

Daftar pustaka

A. Haviland, William

2000 Antropologi jilid I. Jakarta : Erlangga

Foster dan Anderson

1986 Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press

S. Nevid, Jeffrey Et all

2005 Psikologi Abnormal jilid I. Jakarta : Erlangga

http://www.haiap.org/TM-Position%20paper.doc

www.walhi.org

http://anthro.palomar.edu/medical/documents/Medical_Anthropology.doc

www.nccam.nih

www.stanford.edu/group/ethnoger

http://www.sristi.org/anilg/files/indegenous%20knowledge%20review.doc

Sumber gambar

http://www.sutterhealth.org/

httpwww.uchsc.edunewsbridge2003Julyimagesnatural2.jpg

httpwww.tokeikedai.net.myv8imagesartikeltokeikedai_bomoh1.jpg

httpwww.lifedynamix.comarticlesdataupimagesComplimentary.jpg

httpimg.dailymail.co.ukipix200707_01acupunctureDM_468x382.jpg




[1] Pada msyarakat Indonesia saya lebih memilih untuk menyebutnya pengobatan tradisional karena bersumber dari keterampilan, ilmu dan adatistiadat masyarakat Indonesia. Sedangngkan pengobatan laternatif yang ada di Indonesia lebih saya lihat sebagai pengobatan tradisional yang diadopsi dari budaya luar seperti pengobatan tradisional cina (baik dengan herbal maupun dengan terapi fisik).

[2] meskipun dukun pada masyarakat indosesia juga ada berbagai macam bidang keahliannya. Ada dukun yang hanya mengobati penyakit sehari-hari yang sifatnya ringan, penyakit jiwa (termasuk kesurupan atau tasapo dalam kepercayaan masyarakat mingangkabau), penyakit patah tulang, bahkan ada dukun yang keahliannya benar-benar terspesialisasi untuk mengobati satu penyakit khusus saja (seperti dukun penyakit campak atau cacar)

[3] Dapat dikategorikan sebagai hantu, setan, jin, dewa atau roh leluhur.

[4] Dalam praktek biasanya zat atau benda asing setelah upacara akan berpindak kedalam perut ayam atau bisa juga dipindahkan kedalam telur ayam

[5] Akan di bahas menurut periode sejarah tertentu (perspektif historis)

[6] Terjemahan kedalam bahas Inggris menjadi mental/psichological disorder

[7] Kesurupan

[8] Yang membedakan dengan praktek pengusuran roh halus pada masa prasejarah adalah, pada zaman pertengahan digunakan prinsip ritual agama Katolik dan gereja sangat berperan dalam kesehatan jiwa masyarakat.



4 komentar:

Anonim mengatakan...

Your oωn repоrt offers verifіed hеlpful to myself.
ӏt’s гeally eԁucаtional and you
are clearly eхtгеmely experienced of this tyρe.
You have opened mу pеrsοnаl eyеs for you to varying opinion
of this specіfic subject matter using іntriquing, notable and strong content matеrіal.
Here is my blog post : viagra online

agen jamkho samarinda mengatakan...

terima kasih informasinya

Agen Jamkho Bandung mengatakan...

terima kasih infonya

Agen Jamkho Jogja mengatakan...

infonya bagus, izin share ya gan

My Visitors

mereka yang berkunjung


View My Stats