Bagian V di KM Gunung Dempo (habis)
Untunglah pada kapal merapatdi Biak pada waktu pagi hari, tapi walaupun begitu hari ini adalah minggu jadi smeua orang pergi ibadah kegereja. Tidak ada toko yang buka, pasar tradisional juga sepi. Di Biak aku mengunyah pinang pertamaku di dekat2 pelabuhan, awalnya sempat dicerca habis sama Rhya [UNHAS],
"uda ngapain sih ikut2an makan pinang, jorok tau!!"
"jadi ih jijik deh sampe merah2 gitu"
Hoho,,, ini tidak akan membuatku mengurungkan niat untuk tidak menyicipi pinang. Aku diajari oleh mama si penjual pinang step by step how to eat pinang eh ternyata ga separah yang aku bayangkan rasanya. Memang agak kelat dan pahit. Tapi bukin segar mulut dan ngilangin bau mulut.
Selanjutnya kamu mengunjungi pasar tradisional terdekat, tidak ada yang menarik. Tidak ada juga yang mau dibeli. Ada sih beberapa penjual makanan yang menjual sarapan khas Papua: nasi kuning, tapi anak2 ga ada yang mau diajak makan jadinya kita Cuma jalan2 ndak tentu arahsambil mengulangi kegilaan yang kami lakukan waktu di Ambon yaitu berFoto2… hahaha…
Kapal berangkat ke pelabuhan terakhir yaitu JAYAPURA…. Sekitar jam 2 siang.
Benar-benar perjalanan panjang yang melelahkan baik secara fisik maupun mental bagi kami, terutama kami yang dari Sumatra, tapiii yahh banyak hikamah dari perjalanan panjang ini kami jadi dekat satu sama lain (munkin tidak untuk anak UNAIR hehehe) timbul kelakar diantara kami kalau ternyata di Jayapura peserta sarasehan hanya ari lima universitas yang ada diatas kapal ini sarasehan resmi ditutup di Jaya pura,,, karena tujuh hari di kapal bobotnya sudah hampir seperti sarasehan hyang sebenernnya :)
Transit terakhir juga pada siang hari kira2 jam 8 wita KM. Gunung Dempo merapat di pelabuhan biak, rasany akitivitas bongkar muaat kapal, porter dan kuli angkut yang berlarian di lorong2 dek, aktivitas turun naik penumpang dari kapal dan pedagang asongan yang menjajakan dagangannya sudah menjadi keseharian kami (padahal dikapal baru 6 hari tapi aktivitas ini sudah akrab saja rasanya). Tapi sekedar menghibur diri, ini adalah pelabuhan transit terakhir (penderitaan akan segera berakhir) nikmati aja kota Biak ini.
Tapi pemikiran kami tentang meinikmati Biak salah,, karena minggu, tidak ada yang bisa kami liat dari Biak. Semua fasilitas umum tutup, pasar sepi (karena semua orang kegereja pagi untuk ibadah) hanya berputar disekitar jalanan pelabuhan untuk berfoto2 gila2an maklumlah semua meluapkan stress.
Kapal akhirnya menuju JAYA PURA!!
Malam terakhir dikapal saranya seru juga semua orang dalam good mood. Untunglah tidak ada begadang dan pesta malam terakhir heehhe. Tapi sempat juga nyicip alkhohol beberapa teguk sama anak2 (kia dan bang ucok yang paling buanyak minum kayanya mereka disetiap pelabuhan nyelundupin minuman deh kepakal huahahaha)
Subuh sepanjang malam seperti biasa banyak pengumuman yang disiarkan oleh pusat Informasi kali ini pengumuman tentang sandarnya kapal tidak jauh berselang dengan pengumuman waktu sholat subuh dan arah kiblat. Nahhhh subuh buta kita akhirnya sampe di JAYA PURA city, saatnya berkemas2….
Sebelumya Abner (panitia anak Kerabat Antro UNCEN) memang sudah kontact dengan Herry (USU) tapi kami sama sekali penyambutannnya akan seperti ini :) mataku berkaca2 hehe…
2 komentar:
Nice post...
aku udah baca dari awal sampai akhir.. Lg searching digoogle perjalanan keBiak dgn KM dempo nemu blog ini. Nice share.. Mau pulang kampung nih lebaran 2010 ini. Doain ya..
hallo :)
makasi udah berkunjung, kamu kampungnya di jayapura kah??
Posting Komentar