Minggu, 04 Januari 2009

Di gunung Dempo II


Di gunung Dempo II



Wah ternyata keasikan di kapal (sekaligus kadang2 kebosanan juga)membuat aku lupa untuk menulis jurnal ini. Satu lagi yang jadi motivasi adalah pasti para fans dan pembaca setia blogku di Padang telah menanti-nanti tulisan ini huahahaha…

Baeklah sodara2 sesungguhnya tulisan ini bukan benar2 tulisan di hari ke dua, tapi tulisan ke dua yang ditulis dihari ke empat (nyesal banget udah ketinggalan dua hari, thanks to bu Yun yag udah ngingetin dengan smsnya yang sangat inspiratif). Dan barusan aku dan teman dikapal berdebat keras mengenai hari apa sekarang!!! Ooooh Tuhan,,, kami sampai lupa hari dan kami semua kebingungan bagaimana cara melihat jam huhehhehe….

Tapi ya sudahlahh, yang penting kapal tambah rame karena pada malam kedua kami sampai di pelanuhan Tanjung perak Surabaya naiklah tiga makhluk Antropologi lagi yaitu kerabat Antro UNAIR. balik lagi yah,, aku flash back lagi kebelakang, jadi pada malem ke dua jam 10 malem kita mendarat, eh berlabuh maksudnya tidak ada kesempatan untuk berkeliaran cari mangsa di Surabaya. Secara kapal merapat si SBY tengah malem buta(mulai sekarang aku singkat dengan ini saja) alhasil kita tidak bisa kemana2 toko atau pusat kota jauh diluar gerbang pelabuhan, lagian kita udah dikasih peringatan sama si mas yang punya toko dikapal (orang SBY juga) kalo pelabuhannya rawan dan juga serombngan mahasiswa Makasar yang bareng sama kita di dek 5 juga ngasih peringatan yang sama. Jadi kami memutuskan hanya mengobrol saja dengan kerabat UNAIR yang mengantar tiga orang kerabat yang akan berangkat ke Papua. Paling suka ngorbol sama Fiya (anak antro 05) cakep deh orangnya kita sempat ngbrol tentang riset dia tentang Antropologi linguistik.

Jam dua kapal berangkat menuju pelabuhan berikutnya yaitu : Pelabuhan Makasar untuk menjemput anak2 UNHAS yang ternyata ada sembilan orang. Kapal mendadak menjadi penuuuuuuuhhhh benar2 menuh sesak setelah menepi di Tanjung perak SBY. Penumpang membludak sampe kelorong2 diseluruh dek termasuk di dek 6 dan 7 yang langsung terpapar udara laut lepas,,,, termasukdi ruangan kita dan kesemuannya tidur dilantai, ga tau deh kok nekad berlayar dengan tingkat kenyamanan yang sangat rendah seperti ini. Apa yang mereka pikirkan,,,??? Bawa bayi dan anak2 dengan keadaan yang seperti itu (ga ada otak!!!)kapal jadi Jooorok banget (yang tadinya emang agak kotor juga tapi sekarang berlipat kali jadi kotor) beginilah kacaunya dunia transportasi Indonesia doain aja yah saya jadi mentri transportasi besok.

Jadi ga mood ngapa-ngapain niiiyyy, padahal delegasi yang lain udah sibuk neyelsaiin makalan, slide persentsi dan juga berbagai macam film pendek. Duh liat mereka aku jadi semangat lagi buat nyelesaiin draft makalah kami yang terbengkalai (aku bikin di mess UNAND sebelom berangkat ke Tanjung priok).
Karena di dek 5 terlalu padat dan sangat tidak memungkinkan untuk menulis sesuati yang sakral seperti makalah ini (kan kalo makalahnya berntakan dan ga bagus kita juga yang malu) akhirnya kita (aku dan beberapa anak USU dan UNMAL [malikul saleh] yang aku lupa namanya) hunting keseluruh penjuru kapal di dek 4, 5 dan 6 dan akhirnya kami menemukan sebuah lorong rahasia di dek 5 yaitu koridr kelas 1, sebuah tempat yang nyaman untuk melanjutkan membuat makalah dan segala macam bahan persentasi yang akan di tampilkan di sarasehan.


Sampai di Makasar hari hari kamis dini hari kira2 jam 1 dini hari,, penumpang yang naik dari Tanjung perak SBY ternyata sebagian besar turun di Makasar dan lorong-lorongpun sekarang hampir kembali sepi. Walaupun ternyata di makasarpun lorong kembali terisi tapi tidak terlalu penuh. KM. Gunung dempo sandar di Makasar sekitar 3 jam. Kami (david, novi, dedi dan aku) nekad keluar kapal (tak lupa membawa tiket tentunya, karena ga mau dikira sebagai penumpang gelap) tapi secara jam 1 dinihari apalah yang bisa kami nikmati dari kota Makasarr ini?? Akhirnya yang bisa kami lakukan hanya sekedar berpoto2 di segala macam plang kantor, hotel dan nama jalan yang ada tulisan Makasarnya ,, huahahahah bodoh banget deh ini Cuma sebagai pembuktian aja kalo kita pernah ke Makasar walaupun Cuma beberapa jam ajah. Selanjutnya kami berwisata kulinaer di satu-satunya warung nasi goreng gerobak yang masih buka. … Woooow aneh juga nasi goreng Makasr ini. Warnyanya pinkkk bow (iiih lucita deh bow) tapi gw agak2 parno ajah makan sembarangan (kan

ga lucu nanti kalo muntah2 atw mencret di kapal!!!)


Ada sembilan orang dari UNHAS dan Cuma satu orang ceweknya, Weda kerabat antro yang ku kenal waktu acara Ntional conferencenya AIESEC ternya ga ikutan sarasehan kali ini karena kakaknya mau mw baralek.
but it will be a lot of FUN ^_^ anggota kita tambah sembilan orang lagi.


Kami berlayar meninggalkan Makasar menuju pelabuhan berikitnya yaitu Ambon pada Kamis jam 5 pagi sambil menikmati sunrise di pelabuhan Makasar.




Tidak ada komentar:

My Visitors

mereka yang berkunjung


View My Stats